segara Anakan merupakan
kawasan perairan yang unik. Di
sana terdapat hamparan hutan
mangrove yang sangat luas. Di
sela-sela rimbunan daun
mangrove, terdapat jalur perahu
nelayan maupun kapal
penyeberangan (milik Dinas
Perhubungan) yang selama ini
melayani jalur antara Dermaga
Lomanis, Cilacap-Dermaga
Majingklak, Ciamis.
Penumpang kapal
penyeberangan, Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan(A
SDP) ...itu selalu melintasi
Kampung Laut. Tak heran
apabila warga Kampung Laut
sangat mengenali kapal tersebut.
Beberapa waktu lalu, Pemkab
Cilacap, Ciamis, serta Banyumas
membuat kesepakatan untuk
menciptakan jalur wisata yang
menghubungkan wilayah
Pangandaran-Cilacap-Banyumas,
atau dikenal sebagai jalur wisata
Pancimas.
Jalur wisata Pancimas itu dibuat
dengan tujuan untuk menggiring
wisatawan yang berkunjung ke
Pangandaran agar mampir ke
Cilacap ataupun Banyumas. Di
Cilacap, wisatawan diajak
menikmati keindahan panorama
Segara Anakan dan Pantai Teluk
Penyu, atau melihat Benteng
Pendem -objek wisata sejarah
peninggalan zaman Belanda.
Adapun di Banyumas, mereka
akan diajak berkunjung ke
Baturraden.
Namun, seperti dituturkan
Djumadi, kapal ASDP kini tidak
dapat melayani jasa
penyeberangan secara rutin.
Kapal itu hanya berani berangkat
ketika air sedang pasang. Kalau
air surut, kapal memilih tetap di
dermaga karena khawatir kandas
di tengah jalan.
"Soalnya perairan Laguna Segara
Anakan makin dangkal, akibat
sedimentasi yang makin
menebal. Setiap tahun jutaan
meter kubik lumpur yang
terbawa arus Sungai Citanduy
dan Sungai Cimeneng
mengendap di kawasan ini.
Sebab, kedua sungai itu memang
bermuara di Segara Anakan," dia
menuturkan.
Tingkat sedimentasi di Segara
Anakan dapat dilihat dari
perubahan luas laguna dari
tahun ke tahun. Berdasarkan
data di BPKSA, wilayah perairan
Laguna Segara Anakan pada
1903 masih 6.450 ha. Namun
pada 1939, luasnya tinggal
6.060 ha. Jadi, dalam kurun
waktu 36 tahun luas wilayah
perairan laguna yang hilang
akibat sedimentasi mencapai
390 ha.
Sekitar tahun 1971, luas Segara
Anakan menyusut lagi menjadi
4.290 ha. Endapan lumpur
memang menjadi ancaman
serius bagi kelangsungan dan
kelestarian laguna. Hingga tahun
1992, luas perairan yang tersisa
tinggal 1.800 ha.
Berdasarkan penelitian dan
analisa para konsultan, luas
perairan Laguna Segara Anakan
sampai 1999 hanya 1.400 ha,
dan setahun kemudian tinggal
600 ha! Apabila dibiarkan, suatu
saat seluruh wilayah perairan di
Segara Anakan akan berubah
menjadi daratan. Salahkah bila
kita menangisi masa depan
perairan ini?
Lahan Kritis
Kontak facebook klik KAMPUNG LAUT ON FCBK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar