Cilacap - Sedikitnya 5.000 rumah
di Kecamatan Kampung Laut, Cilacap,
terendam rob. Daerah yang terisolasi hutan
mangrove dan Pulau Nusakambangan itu
terendam karena pasang purnama dan
pendangkalan Segara Anakan. “Ketinggian bisa
mencapai 15-30 sentimeter. Bahkan, air
sampai masuk rumah,” kata Camat Kampung
Laut, Agus Firmanudin, Selasa, 28 Mei.
Menurut dia, rob tersebut merupakan siklus
tahunan pancaroba. Hanya, rob kali ini
semakin tinggi akibat limpasan banjir dari
Sungai Citanduy, yang bermuara di Segara
Anakan. Tingginya sedimentasi Segara Anakan
membuat air berbalik arah dan menggenangi
Kampung Laut, yang merupakan tanah timbul.
Rob merupakan siklus yang biasanya
mencapai puncak tertinggi pada saat
pergantian musim atau masa pancaroba. “Rob
yang terjadi tidak seharian penuh, biasanya
mulai meninggi pada malam hari dan
bertahan hingga pukul 11.00 WIB. Rob bakal
surut pada pukul 13.00 WIB,” kata Agus.
Pengamat cuaca dari Stasiun Meteorologi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Cilacap, Teguh Wardoyo, membenarkan rob
disebabkan adanya pasang purnama.
“Kemungkinan sampai akhir bulan,” kata dia.
Saat ini, ketinggian air pasang dari Samudra
Indonesia mencapai 2,1 meter. Sedangkan di
wilayah laut lepas, ketinggian gelombang bisa
mencapai 3 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar